JAKARTA, KOMPAS.com - SL (45) selamat dari kejaran
seorang pria bersenjata tajam di Blok M Square, Jakarta Selatan. Ibu ini
selamat karena kesalahannya memilih eskalator.
"Saya dikejar
orang yang megang pisau. Maksud saya mau naik eskalator yang ke atas
karena ramai dan ada satpamnya. Saya malah naik eskalator yang turun ke
lantai bawah," kata SL saat ditemui wartawan di Markas Polres Jakarta
Selatan, Kamis (4/10/2012).
Pria yang mengejarnya memahami niat
SL dan melompat lebih cepat ke eskalator yang menuju ke lantai atas.
Perempuan itu pun berhasil selamat karena menaiki eskalator turun,
meskipun harus terjatuh lantaran tidak mempersiapkan diri untuk berjalan
turun. Kaki dan lututnya terluka hingga membuatnya kesulitan berjalan.
Diceritakan
SL, peristiwa itu berawal dari niatnya menelepon pelaku karena masalah
tertentu. Teleponnya langsung disambut semburan kata-kata kasar.
"Dia memaki-maki lalu memutuskan hubungan telepon," kata SL.
Ia
kemudian mencoba menghubungi kembali pelaku. Hal serupa terjadi, ia
langsung disambut dengan kata-kata kasar. Merasa tak terima, SL pun
memutuskan untuk bertemu langsung dengan pria tersebut yang diketahui
selalu berada di sekitar kawasan Blok M.
"Dia enggak ada
kerjaan. Setiap hari dia nongkrong aja di situ. Karena emosi, saya
langsung datangi aja," kata SL tanpa menyebutkan pokok persoalan di
antara keduanya.
Saat bertemu di Blok M Square, keduanya
langsung terlibat pertengkaran. Emosi pelaku pun tersulut. Ia segera
menghunus pisau dan mengancam SL.
Melihat hal itu, SL langsung
berlari untuk menyelamatkan diri. Setelah terjatuh di eskalator, SL
masih sempat berteriak meminta pertolongan. Sebelum pria itu berhasil
mendapatkan SL, beberapa petugas telah lebih dahulu meringkus dia.
"Untung dia cepat diringkus satpamnya ramai-ramai," pungkas SL.
Wanita
itu kemudian dibawa ke Mapolrestro Jaksel untuk dimintai keterangannya.
Sementara itu, pria yang sebelumnya telah diamankan petugas keamanan
mal telah dilepas. Alhasil, petugas kepolisian pun terpaksa kembali
melakukan pencarian terhadapnya.
No comments:
Post a Comment