17.12.14

Mengapa ISIS Selalu Ingin Memenggal Kepala Warga Amerika? Sudah Tiga Sandera Yang Dieksekusi Oleh ISIS

Abdul Rahman (Peter Kassig) warga Amerika ketiga yang dieksekusi ISIS
Video eksekusi pria berusia 26 tahun itu, seolah menghamburkan perhatian publik yang sebelumnya tercurah pada pertemuan para pemimpin KTT G20 di Brisbane, Australia. Berita yang muncul itu membuat presiden Amerika Serikat Obama menjadi kaget, beliau yang baru saja menyelesaikan pertemuan para pemimpin negara maju dan berkembang tersebut.

Peter Kassig menjadi sandra ketiga dari negara adidaya tersebut, yang dieksekkusi oleh kelompok pimpinan Abu Bhakar al Baghdadi itu setelah duo jurnalis James Foley dan Steven Sotloff. Keduanya diculik ketika tengah dalam perjalanan dari kota Deir Azzour untuk mengtarkan bantuan kemanusiaan pada Oktober 2013 tahun lalu.
Abdul Rahman (Peter Kassig)
Saat diculik Kassig sebenarnya sudah berubah menjadi mualaf dan diberi nama Abdul Rahman Kassig. Namun, naas nasib Kassig tetap dieksekusi . pesan dari sang ibu Peter yang juga mualaf,Paula Kassig untuk membujuk para angota ISIS membiarkan sang anak tetap hidup ternyata sia-sia. 

Terlihat berbeda dari video yang dipublikasikan ISIS pada minggu kemarin. Kantor berita Reuters, Senin 17 november 2014 melansir, di dalam video yang diberi judul ”Althought the Disbelievers Dislike It”, Kassig tidak terlihat meninggalkan pesan terakhir sebelum para algojo mengeksekusi. 

Muncul  dugaan bahwa Kassig menolak untuk menyampaikan pesa terakhir yang biasanya berisi keritikan untuk Pemerintahan AS dan Sekutunya. Sumber yang kami ambil yang terdapat di laman The Daily Best. Hal tersebut Kassig sudah memprediksi bahwa ia akan dieksekusi.

“Karena hal itu, dia menolak untuk berbicara. Bahkan, ia bisa membuat para penculiknya merasa frustasi  karena ia sering melafalkan Al-Quran,” sumber yang di lansir di Dailymail.


Memang tidak banyak bicara, namun, durasi video Kassig jauh lebih panjang. Sebab, dalam vidio itu juga terekam aksi pembunuhan masal dari pasukan Militer dan pilot Suriah yang loyal terhadap  Presiden al –Assad. Dari wajh yan tertutup juga tidak ada penutup wajah atau topeng yang biasa di pakai ubtuk si tukan jagal.

Dalam vidio itu, todak ada eksekusi terhadap Kassig. Kepala pria asal indianapolis itu tiba-tiba terekam telah dipenggal dan diletakkan di samping kaki si tukang jagal yang kerap disebut John The Beatle. Jhon sendiri yang lalu meyampaikan pesan terhadap Presiden Obama.Seperti yang berhasil di kutip di laman Dailymail, kepada Obama, anjing Roma. Hari ini kami bunuh pasukan Bashar dan esok kami akan membantai pasukan anda. Dan dengan izin dari Allah kami akan menuntaskan peperangan terakhir ini. ISIS akan segera membantai warga Anda di jalan,” ungkap Jhon.

Jhon juga menyebutkan, sehabis membunuh Kassig dimakamkan di kota Dabeq, dekat dengan perbatasan turki.

Di sini kami kuburkan pasukan pertama AS di Dabeq. Kini kami telah menanti, sisa pasukan kalian tiba,”kata dia.

Gedung putih yang semula enggan untuk mengomentasro akan kejadin tersebut, akhirya berkomentar, dan menyebutkan bahwa video itu asli. Obama pun mengecam aksi yang dilakuakn oleh ISIS tentang pembunuhan yang sangat keji pernyataan Obama tersebut dilakukan di dalam pesawat Airforce One.

Presiden Amerika Serikat itu menegaskan “ISIS telah membunuh warga yang tidak berdosa, termasuk kaum muslimin dan hanya ingin menunjukan kematian dan kehancuran,”yang sedang melakukan perjalanan dari Hawai menuju ke Washington.


Kelompok militan Islamic state of Iraq and al-Sham (ISIS) kembali menebar teror dengan merilis video eksekusi pada minggu, 16 november 2014. Kali ini yang menjadi korban adalah warga negara amerika serikat yang menjadi relawan ketika itu bernama Peter Kassig.

No comments: