Liputan6.com, Mojokerto: Ramadan yang
merupakan bulan suci penuh berkah sepertinya tidak menghalangi orang
untuk berbuat kejahatan. Seperti yang dilakukan lima pelajar di
Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur. Mereka justru berbuat biadab
ketika orang-orang sibuk beribadah. Kelimanya tega memperkosa seorang
gadis belia yang duduk di kelas satu sekolah menengah kejuruan.
Akibat diperkosa secara massal, korban mengalami tekanan psikologi hebat
sehingga harus dirawat di rumah sakit. Korban dibayangi rasa trauma
karena ketiga pelaku adalah temannya sendiri. Di ranjang rumah sakit,
gadis malang ini ini terus menangis dan meronta. Keluarga dengan sabar
mendampingi korban dan terus menenangkannya.
Perkosaan massal terjadi siang hari saat korban pulang sekolah. Korban
diajak beberapa temanya dengan alasan diantar pulang karena tak punya
sepeda sendiri. Namun korban malah diajak ke rumah salah satu pelaku.
Otak jahat para pelaku mulai aktif. Mereka mencekoki korban dengan
minuman keras. Korban selanjutnya "digilir" para pelaku.
Pihak keluarga baru mengetahui pemerkosaan pada petangnya. Keluarga
curiga karena mulut korban berbau alkohol. Setelah ditanya, korban
mengaku bahwa dirinya telah dicokoki minuman keras lantas dipaksa
melayani nafsu bejat lima orang pria di rumah teman sekolahnya. Berbekal
cerita itu, keluarga langsung melapor ke pihak kepolisian.
Beberapa jam setelah laporan, lima dari enam pelaku berhasil ditangkap
Satreskrim Polres Mojokerto. Kelima pemuda tersebut warga Desa Ngoro,
Mojokerto. Kelimanya langsung ditetapkan sebagai tersangka. Para pelaku
dijebloskan dalam tahanan dan dijerat pasal 81, 82 Undang-undang Nomor
23 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dengan ancaman 15 tahun
penjara.
Source
No comments:
Post a Comment