JAKARTA, KOMPAS.com -
Seorang ibu rumah tangga berinisial NW (54), menjadi korban penganiayaan
suaminya. Diduga penyulut tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
itu lantaran pesan singkat (SMS) NW kepada wanita yang diduga sebagai
wanita idaman lain (WIL) suaminya.
Dalam laporannya kepada
petugas di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (11/8/2012), NW
menyatakan KDRT dialaminya pada Rabu (8/8) sore. "Suami saya datang ke
rumah dan langsung menempeleng wajah saya berkali-kali. Rambut saya
dijambak dan punggung saya ikut dipukul," kata NW kepada petugas Polres
Metro Jaksel.
Tidak hanya itu, dalam peristiwa yang terjadi
sekitar pukul 16.00 WIB itu, ia mengaku dimaki-maki di depan tetangganya
di Kompleks PU Pasar Jumat, Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
NW
menduga, penyulut KDRT adalah pesan singkat (SMS) yang ia kirimkan
kepada seorang perempuan yang tinggal di luar Jakarta. Perempuan itu
diduga sebagai WIL suaminya. Ia menceritakan, sebelumnya ia menemukan
slip transfer uang dari rekening suaminya ke rekening perempuan lain.
Lantaran
kesal karena merasa dirinya sebagai isteri sah tidak dinafkahi secara
layak, ia pun mengirimkan pesan singkat kepada perempuan tersebut. "Saat
itu saya melihat slip pengiriman melalui bank BRI sebesar Rp 250.000.
Saya merasa sakit hati karena sebagai istri yang sah tidak pernah
dibiayai hidup selama 2 bulan lebih," terang NW dalam laporannya.
Rupanya
isi pesan singkat korban disampaikan perempuan yang diduga sebagai WIL
itu kepada suaminya. Informasi tersebut diduga menjadi penyebab
terbakarnya emosi sang suami yang kemudian pulang ke rumah dan
menganiaya dirinya. Kasus ini sendiri sedang dalam proses penyelidikan
pihak Kepolisian Metro Jaksel.
Source
No comments:
Post a Comment