24.7.10

Video Mesum Pelajar di Gubuk Derita

CIKARANG, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kabupaten, Jawa Barat, tengah mengusut kasus peredaran video mesum yang diduga melibatkan pelajar di wilayah setempat.

Kapolrestro Bekasi Komisaris Besar (Kombes) Setia Juanta di Cikarang, Jumat (23/7/2010), mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran, video berdurasi 2,19 menit dan 3,02 menit itu dibuat di wilayah Bekasi.

"Ya memang benar bahwa video tersebut dibuat di wilayah hukum Kabupaten Bekasi," katanya.

Menurutnya, video tersebut dibuat sekitar bulan Mei 2010 di sekitar tanah kosong dalam sebuah gubuk yang terletak di kawasan industri Delta Mas, Kecamatan Cikarang Pusat.

"Meskipun belum ada laporan dari orang yang mengaku menjadi korban. Namun, kami berjanji dalam waktu satu atau dua hari ke depan akan segera mengungkap kasus itu," ujarnya.

Untuk mengungkap kasus ini, pihak kepolisian membutuhkan orang yang terlibat dalam video itu. "Sampai saat ini belum ada yang melapor. Kami belum mengantongi nama korban dan pelakunya," kata dia.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Bekasi Rusdi menepis hal tersebut. "Saya sudah mendapat laporan dan melihat video itu. Saat diklarifikasi ke sekolah yang berdekatan dengan lokasi pengambilan gambar, tiga sekolah yang saya tanya tidak ada satu pun yang mengaku memiliki dua pelajar tersebut," kata Rusdi.

Kendati demikian, Rusdi tetap berpegang teguh pada proses hukum apabila kedua pelajar itu terbukti sebagai pemeran dalam video tersebut.

"Saya akan memerintahkan guru BP untuk membuat laporan kepada pihak kepolisian. Namun, untuk memastikan, kami akan memerintahkan semua sekolah merazia ponsel pelajar," katanya.

Video mesum pasangan pelajar tersebut telah tersebar di masyarakat sejak Kamis. Video yang meresahkan itu menayangkan sepasang pelajar yang dihukum pemuda kampung karena dipergoki sedang berhubungan intim di gubuk.

Selanjutnya, sejumlah pemuda yang memergoki kejadian itu memaksa dua pelajar yang berpakaian seragam sekolah tersebut untuk mengulang kembali hubungan badan dengan ancaman.

No comments: