Purnomo (30), warga Jalan Masjid Al-Munir, Makasar, Jakarta Timur,
tewas akibat luka bacok di kepala, Minggu (23/9/2012) pagi. Korban
diketahui dibacok oleh pelaku yang berjumlah lima orang. Pelaku membacok
korban menggunakan senjata tajam kapak pada malam sebelumnya.
Informasi
yang dihimpun dari Unit Reserse dan Kriminal Polsektro Makasar,
peristiwa tersebut bermula saat Sabtu malam. Saat itu, korban tengah
melintas di pinggir Kali Cipinang, RT 01 RW 12, Makasar, Jakarta Timur,
dalam keadaan mabuk.
"Korban mabuk lewat di depan pelaku. Kemudian
membuat onar dengan menunjuk-nunjuk pelaku. Dari situlah awal mula
keributannya," ujar seorang petugas Unit Reserse Kriminal Polsektro
Makasar yang enggan disebutkan namanya, kepada Kompas.com, Senin (24/9/2012) siang.
Dalam
penganiayaan tersebut, pelaku yang rata-rata masih pemuda tersebut
langsung mengeluarkan senjata tajam jenis kapak dan gergaji. Tanpa
ampun, para pelaku yang memiliki rumah tak jauh dari lokasi langsung
menghajar tubuh dan kepala korban.
"Kalau kata orangtuanya, dia jatuh di kali. Tapi kami nggak percaya kan. Setelah penyelidikan, kami tahu bahwa pelaku menceburkan korban ke kali, baru orangtuanya mengetahui," ujarnya.
Saat
Suyono (64), ayah Purnomo, mengangkat tubuh putranya dari kali, anaknya
itu masih bernafas. Purnomo kemudian dibaringkan di teras samping
rumahnya untuk dirawat. Suyono masih mengira, putranya hanya pingsan.
Namun nahas, Purnomo menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu pagi.
Suyono kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsektro Makasar.
Saat
dimintai konfirmasi, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsektro Makasar,
Iptu Sutono, mengungkapkan, dia berhasil meringkus lima pelaku sesaat
setelah Suyono melapor. Dua di antaranya bernama Hendri Apriyadi dan
Herman. Meski demikian, dia enggan memberikan identitas dan peran pelaku
saat menghabisi korban.
"Sudah kami tangkap lima, seluruhnya
sedang diperiksa, jadi identitasnya belum bisa kami kasih. Barang bukti
yang sudah kami amankan baru gergaji, sementara kapak belum dapat,"
ujarnya.
Kini, polisi tengah melakukan penyelidikan terhadap lima
pelaku yang seluruhnya memiliki tato di sekujur tubuh. Sutoni juga
mengatakan, penyelidikan itu terus dilakukan karena petugas menemukan
kemungkinan, pelaku berjumlah lebih dari lima.
source
No comments:
Post a Comment