Adam Wilson (46) alias Abu, gembong narkotika jenis sabu berskala internasional, diringkus Badan Narkotika Nasional (BNN), Jumat (14/9/2012). Warga Nigeria itu diringkus saat menjalani perawatan di RSUD Cilacap, Jawa Tengah. Abu merupakan terpidana mati kasus kepemilikan barang haram.
Kepala Bagian Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto mengungkapkan, penangkapan Wilson dilakukan berdasarkan informasi 10 orang anak buahnya yang telah ditangkap terlebih dahulu. Pada 10 anak buah Abu, petugas menyita sabu sebesar 8,68 kilogram atau senilai Rp 18 miliar. Sejumlah barang bukti itu pun telah dimusnahkan.
"Kita tangkap pukul 05.00 WIB. Tersangka sebagai otak peredaran sabu. Ini berdasarkan pengakuan 10 tersangka lain yang lebih dulu kami amankan," ujar Sumirat kepada wartawan saat menyerahkan Abu untuk diperiksa di Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (15/9/2012).
Abu, merupakan terpidana mati kasus penyelundupan dan kepemilikan sabu yang sudah 10 tahun mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kembang Kuning, Nusakambangan, Jawa Tengah. Pria bertubuh gempal dan berkulit gelap tersebut dilarikan ke RSUD Cilacap karena mengaku sakit.
Saat ditangkap, Sumirat melanjutkan, petugas turut mengamankan sebuah kondom dan seorang wanita. Wanita yang ternyata penjual pulsa di Jakarta itu diduga hendak dijadikan kurir narkotika oleh Abu. Beruntung, ia tak jadi masuk ke dunia gelap narkotika karena sang gembong keburu diciduk.
Menurut Sumirat, barang haram itu diproduksi di negara asalnya, Nigeria. Setelah sempat melalui India dengan jalur laut, paket sabu tersebut dikirim bersama kurir ke Timor Leste. Dari sana lah, gerbang masuk sabut tersebut ke Indonesia, yaitu melalui melalui jalur darat ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Jalur itu untuk mempermudah proses transaksi ke Jakarta, Depok dan Bogor. Sabu juga dibawa melalui jalur darat. Jadi inilah rute peredaran sabu yang dilakukan pelaku," kata Sumirat.
Kini, Abu ditahan di Rumah Tahanan BNN. Ia sempat diperiksa di Rumah Sakit Polri Bhayangkara. Untuk sementara, kondisi fisiknya dinyatakan sehat. Namun, bagian hati, yang jadi keluhannya, belum mendapat pemeriksaan karena dokter spesialis di rumah sakit tersebut tidak ada jadwal malam hari.
source
No comments:
Post a Comment