Kisah hidup Prajurit Satu (Pratu) Bayu (20 an), seorang anggota TNI di
Kompi Kavaleri Panser Kodam VII/Wirabuana, berakhir tragis. Dia
ditemukan tewas bunuh diri di dalam kamar baraknya di desa Talawaan
Bantik kecamatan Wori, kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Informasi
yang dihimpun detikcom, korban yang diketahui baru dua tahun menjalani
masa kedinasannya ini diduga melakukan aksi bunuh diri dengan cara
menembakkan pistol ke bagian keningnya, Minggu (19/8) dini hari.
Beredar
kabar penyebab korban melakukan aksi nekat ini karena mengalami depresi
setelah permintaan cuti untuk berlebaran di kampung halamannya tidak
disetujui pimpinannya. Versi lain yang berkembang di masyarakat sekitar
markas Kavaleri, korban sering diganggu mahluk halus, yang membuatnya
sempat tiga kali melarikan diri ke hutan di Gunung Tumpa.
“Pernah
sekali dia lari pakai seragam lengkap dan baru tiga hari pulang. Itupun
karena sudah dicari pimpinan dan teman-teman,” kata warga sekitar yang
enggan disebut namanya, Selasa (21/8/2012).
Jasad korban
ditemukan rekan-rekannya usai sholat Id di dalam barak dengan kondisi
berlumuran darah. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit AD Teling
Manado, kemudian baru dipulangkan ke kampung halamannya di Madiun, Jawa
Timur.
Kepala Staf Korem (Kasrem) 131/Santiago Letkol Arm Herman K
Watulangkow, ketika dikonfirmasi, enggan berkomentar. Dia menyebut
Kompi Kavaleri Panser bukan berada di bawah komando Korem 131/Santiago.
“Kalau Kodim dan Yonif 712 di bawah komando kami, sedangkan Kompi Kavaleri langsung ke Kodam VII/Wirabuana,” ujarnya.
Source
No comments:
Post a Comment