London,
Seorang pria Inggris tega menjerat leher ibunya dengan
tali hingga tewas. Pria itu kemudian menyimpan jasad Philimena, wanita
berumur 81 tahun tersebut di rumahnya selama 6 minggu.
Pria
bernama Thomas Quinn tersebut akhirnya diseret ke pengadilan dan
dijatuhi vonis 8 tahun penjara. Thomas yang berumur 51 tahun itu
dinyatakan bersalah atas dakwaan pembunuhan oleh pengadilan Old Bailey,
Inggris.
"Anda menghabisi nyawa ibu Anda sendiri dengan
kekerasan. Anda kemudian membiarkan jasadnya di sebuah ruangan tertutup
dan Anda berbohong," tegas Hakim Peter Beaumont dalam persidangan
seperti dilansir oleh Daily Mail, Jumat (20/4/2012).
Di
persidangan, Thomas mengklaim ibunyalah yang memohon kepadanya untuk
mengakhiri penderitaan hidupnya. Thomas pun menyebut pembunuhan yang
dilakukannya itu sebagai pembunuhan karena belas kasihan.
Jaksa
penuntut menyebut, Thomas menjerat leher ibundanya dengan tali hingga
tewas. Dia kemudian membaringkan jasad ibunya di ranjang dan bersikap
seolah tak terjadi apapun selama 6 minggu. Hingga akhirnya seorang
pastur yang mengenal ibunda Thomas mencurigai ada yang aneh dan kemudian
menelepon polisi.
Polisi berhasil menemukan jasad Philimena di
dalam rumah yang terletak di Islington, London, pada Juni 2011 lalu.
Jasad Philimena ditemukan dalam kondisi telah membusuk dengan adanya
jeratan tali di lehernya. Thomas pun akhirnya ditangkap di sebuah bar
setempat.
Jaksa juga menyatakan, tidak ada tanda-tanda bahwa
Philimena memang ingin mengakhiri hidupnya seperti yang diutarakan oleh
Thomas. Sebabnya, semasa hidup Philimena dikenal sangat sosial di
lingkungan sekitar. Meskipun menderita stroke, tapi Philimena masih
mampu berjalan dengan tongkat dan sering dikunjungi oleh pastur dari
gereja setempat.
Usai sidang pembacaan vonis, Thomas hanya
menundukkan kepalanya. Dia sendiri telah mengaku menyesali perbuatannya.
Seorang psikiater menuturkan, Thomas dalam kondisi depresi parah karena
lelah merawat ibundanya sejak lama.
Source
No comments:
Post a Comment