Medan (ANTARA News)
- Lima dari 16 siswa Yayasan Pendidikan Boddhicita yang pada Jumat
menjadi korban tabrak oleh guru mereka sendiri, sudah diperbolehkan
pulang setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Colombia Asia
Medan.
"Lima orang sudah diperbolehkan pulang atas izin tim dokter.
Kelimanya telah sehat. Sedangkan satu di antara pasien masih mendapatkan
penanganan serius di ruang ICU lantai II," kata Chief Medical Services
RS Colombia Asia, dr Kianto Nazar, di Medan Minggu.
Pasien yang masih berada di ruang ICU masih menjalani observasi akibat patah tulang pada bagian pinggul dan pahanya.
"Jadi kami mohon maaf karena tidak mengizinkan wartawan untuk
meliput ke ruangannya. Bukannya melarang, tetapi dikhawatirkan trauma
secara psikologi akan memperlambat masa penyembuhannya," katanya.
Sementara Robert, siswa yang sebelumnya mendapatkan perawatan di
Ruang ICU akibat patah pada bagian kakinya, lanjut Kianto, sudah stabil
dan telah dipindahkan di ruang perawatan biasa.
Untuk penanganannya sendiri menurut Kianto telah dilakukan fiksasi oleh dokter spesialis orthopedi atau spesialis tulang.
"Selain observasi siswa yang mendapatkan perawatan juga akan
dilakukan psikologi kejiwaan untuk menghilangkan rasa trauma para siswa.
Ini telah dilakukan untuk kelima pasien sebelumnya yang dinyatakan
sembuh," katanya.
Dalam kesempatan itu anggota DPD RI Asal Sumut Parlindungan Purba,
menyikapi positif tindakan Rumah sakit yang berupaya semaksimal mungkin
untuk kesembuhan para korban.
Begitu juga dari pihak Yayasan Bodhicita, yang menunjukkan
keseriusannya untuk membiayai seluruh perobatan korban hingga sembuh.
"Selain dua lembaga yakni rumah sakit dan Yayasan Boddhicita, kita
juga telah mempertanyakan langsung kepada pihak Jasa Raharja. Mengingat
korban pejalan kaki, Jasa Raharja juga telah berjanji akan meng-"cover"
santunan para korban," katanya.
Sedangkan untuk Marini, guru yang telah melakukan kelalaian
sehingga mengakibatkan kecelakaan tersebut, menurut dia hal tersebut
sebaiknya diserahkan kepada pihak berwajib untuk penanganannya karena
kejadian tersebut bukan unsur kesengajaan.Source
No comments:
Post a Comment