27.6.13

Dimintai Mahar Terlalu Besar, Agus Hajar dan Lucuti Pacar

SOLO, KOMPAS.com — Seorang pria asal Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, nekat menganiaya dan memeras harta kekasihnya hanya dengan alasan tidak sanggup membayar maskawin. Agus Rahendra (30), yang juga residivis, mengaku kalap saat mengetahui maskawin yang diminta keluarga sang kekasih melebihi kemampuannya.

Bukannya berkata jujur kepada kekasihnya yang berinisial M (24), asal Banjarnegara, Jawa Tengah, Agus justru melucuti perhiasan korban dan memaksa M untuk memberikan nomor PIN ATM. Peristiwa tersebut terjadi saat Agus berjanji akan menikahi M dan memperkenalkannya ke orangtua Agus di Sragen.

Namun dalam perjalanan ke Sragen, Agus yang kalut, karena tidak bisa memenuhi maskawin yang diminta, menghajar M di kebun tebu lalu merampas perhiasan milik M. Tidak hanya itu, Agus mengancam korban akan menyebarkan rekaman video mereka saat bersetubuh apabila melapor ke polisi.

"Saat itu korban melihat gelagat dirinya akan dibunuh, jadi menuruti kemauan pelaku, termasuk memberikan nomor PIN ATM. Namun, dengan syarat, Agus harus mengantar korban ke Solo," kata Kepala Polsek Banjarsari Komisaris I Ketut Raman kepada wartawan, Rabu (26/6/2013).

Sesampainya di salah satu hotel pada Sabtu (22/6/2013) malam, M sempat menolak untuk memberikan nomor PIN ATM. Namun, Agus justru kalap dan mencekik leher M yang kemudian terpaksa memberikan nomor PIN.

Berdasarkan pengakuan M, PIN yang diberikan kepada Agus adalah palsu. Setelah Agus pergi, M pun meminta bantuan pegawai hotel untuk melapor ke polisi terkait perlakuan Agus. Berbekal laporan itu, Agus pun bisa langsung ditangkap petugas dari Polsek Banjarsari, Solo.

"Saya rekam beberapa kali pas kami berhubungan dengan HP saya. Sempat saya cekik saat dia tidak mau kasih nomor PIN," kata Agus kepada wartawan saat gelar perkara di Polsek Banjarsari, Rabu.

Atas perbuatannya, Agus dijerat Pasal 362 KUHP. "Tentang pencurian dengan ancaman pidana penjara maksimal 7 tahun penjara," kata Raman. Dia menambahkan, baik Agus maupun M, keduanya semula sama-sama bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta.

No comments: